Setiap pasangan ingin mendapatkan keturunan, dan secara medis cara membuat anak atau bayi berjenis kelamin laki-laki ada program hamil yang bisa Anda dan pasangan jalani.
Akan tetapi kita harus tetap meyakini bahwa Tuhan lah yang lebih berhak menentukan apa jenis kelamin anak yang akan dilahirkan ke dunia oleh seorang wanita, namun sebatas berusaha sebagai manusia tidak ada salahnya kita coba.
Hal pertama yang Anda dan pasangan harus pahami terlebih dahulu adalah mengenal dengan baik dua jenis sperma yang nantinya akan menentukan jenis kelamin sang bayi, yaitu Sperma X dan jenis Sperma Y.
Y adalah yang membawa jenis kelamin laki-laki, sedangan X untuk jenis kelamin perempuan. Dan dua jenis Sperma ini memiliki karakteristik yang tidak sama atau berbeda-beda.
Baca juga: 18 Tips dan Trik Cepat Hamil secara Alami
» Sperma X : Gerakannya lambat, akan tetapi masa hidupnya lebih panjang serta bisa bertahan lebih lama.
» Sperma Y : Mempunya gerakan yang cepat, akan tetapi lebih rentan, serta mudah rusak dalam lingkungan asam dan masa hidupnya lebih pendek dan tidak bertahan lama.
Sekarang, untuk bisa mendapatkan anak laki-laki Anda dan pasangan bisa mengikuti tips atau cara-cara berikut ini yang berkaitan dengan pemilihan waktu, posisi, serta penentuan siapa diantara pasangan apakah wanita atau pria yang terlebih dahulu orgasme pada saat melakukan hubungan intim dalam menjalankan program hamil ini.
Program Hamil Cara Mendapatkan Anak Laki-Laki
1. Menentukan waktu berhubungan intim
Dikarenakan sifat sperma Y yang mudah rusak oleh lingkungan asam, maka dianjurkan untuk berhubungan intim di saat ovulasi atau sedekat mungkin dengan waktu ovulasi, misalnya sehari sebelum Ovulasi.
Karena pada saat ovulasi, lingkungan kemaluan wanita menjadi basa (bukan basah). Basa itu artinya tidak berada dalam kondisi asam, karena kondisi basa menguntungkan sperma Y, dan gerakan sperma Y yang lebih lincah akan cepat membuahi sel telur.
Baca juga: 6 Tips dan Trik Cepat Hamil Menurut Islam
2. Gaya atau posisi hubungan intim
Sebenarnya, posisi apapun prinsipnya adalah dapat memberikan penetrasi yang dalam sehingga mempercepat sperma Y mencapai sel telur. Ada beberapa sumber yang menganjurkan posisi doggy style adalah posisi terbaik untuk mempermudah pembuahan oleh sperma Y.
Tetapi posisi klasik misionaris pun bisa, dengan cara mengganjal pinggul wanita dengan bantal hingga penetrasi bisa lebih dalam pada saat melakukan hubungan intim.
3. Wanita orgasme lebih dulu
Pada saat orgasme, wanita juga mengeluarkan cairan yang membuat kondisi kemaluannya menjadi lebih basa. Jadi, untuk membuat sperma Y bisa tiba ditujuan dengan selamat sebelum sperma X, usahakan agar wanita mencapai orgasme lebih dulu dari pada pria.
Memang jarang wanita dapat mencapai orgasme sebelum pria, mungkin hal ini yang menjelaskan mengapa jumlah wanita lebih banyak dari pada pria, karena lebih mudah mendapatkan anak perempuan dari pada laki-laki.
Baca juga: Inilah Cara Menghitung Masa Subur Wanita
4. Mengatur pola makanan
Beberapa sumber berpendapat bahwa makanan yang mengandung natrium dan kalium dianjurkan bagi mereka yang menginginkan anak laki-laki. Dan zat kalium serta natrium banyak terdapat pada makanan yang asin, daging, ikan, sayuran dan buah seperti pisang serta nanas.
Walaupun hal ini belum terbukti secara ilmiah, tetapi ada literatur yang mengatakan keberhasilan metode ini dapat mencapai 80% bila diet dilakukan dengan ketat. Itulah beberapa tips yang bisa Anda dan pasangan terapkan untuk program hamil cara mendapatkan anak laki-laki sesuai harapan bersama.
6. Penetrasi dan Ejakulasi
Untuk mendapatkan anak laki-laki berbeda dengan cara hamil anak perempuan. Jika anak perempuan penetrasi bisa dilakukan jauh dari mulut rahim, namun untuk mendapatkan anak laki-laki, penetrasi yang dilakukan haruslah sedekat mungkin dengan mulut rahim. Penetrasi yang dalam dan dekat dengan mulut rahim akan memudahkan kromosom Y untuk mencapai sel telur sebelum kromosom Y tersebut mati karena masa hidupnya yang begitu singkat.
Untuk mendapatkan anak perempuan penetrasi bisa tidak dalam, dikarenakan masa hidup kromosom X yang masa hidupnya lebih lama dibandingkan dengan kromosom Y.
7. Malam Hari
Saat malam hari cocok digunakan untuk berhubungan seksual pasangan yang ingin agar dikarunia oleh anak laki-laki. Alasannya adalah malam hari bisa memberikan efek psikologis yang positif bagi kedua pasangan yang ingin mendapatkan anak laki-laki. Malam hari merupakan suasana tenang dan juga sunyi, ketenangan tersebut bisa membuat kedua pasangan terlepas dari rasa stress.
Jika kedua pasangan diliputi oleh rasa stress dan berhubungan karena tekanan dan sebuah tujuan akibatnya resiko kegagalan sangat tinggi. Tidak hanya anak laki-laki yang gagal didapatkan, namun tanda kehamilan pun akan sulit untuk didapatkan karena kondisi psikologis yang kurang bagus. Pihak wanita pun membutuhkan suasana yang tepat untuk bisa mencapai klimaksnya atau mencapai orgasmenya.
8. Waktu Ejakulasi
Untuk menjaga kualitas dari kromosom Y sebaiknya pasangan menjaga waktu ejakulasi saat berhubungan intim. Sebelum berhubungan seksual, usahakan agar suami anda tidak mengalami ejakulasi 4 sampai dengan 5 hari sebelum masa ovulasi. Jika suami atau pasangan anda mendapatkan ejakulasi, kromosom Y pun akan menurun kualitasnya. Jika kromosom Y kualitasnya menurun, akibatnya adalah kromosom itu tidak bisa berenang mencapai sel telur.
9. Puasa Seks
Untuk bisa mendapatkan jumlah dan volume sperma yang bagus, pasangan diharapkan untuk bisa melakukan puasa seks. Puasa seks yang dilakukan tersebut sebaiknya dilakukan tujuh sampai delapan hari sebelum masa ovulasi. Melakukan puasa seks bisa menjaga kualitas kromosom dan jumlah sperma yang dikeluarkan. Volume sperma yang banyak diharapkan untuk bisa meningkatkan peluang kehamilan dan meningkatkan peluang cara hamil anak laki laki. Puasa seks juga bertujuan untuk bisa mematikan kromosom X terlebih dahulu, sehingga yang dominan adalah kromosom Y.
Selain dari metode diatas, ada beberapa cara yang lebih rumit serta membutukan biaya yang lebih besar.
Inseminasi buatan, karena bisa memberikan hasil yang lebih akurat. Preimplanation Genetic Diagnosis (PGD), dan cara ini lebih akurat bahkan bisa mencapai keberhasilan 99%.